Rabu, 20 Oktober 2010

TUGAS 2

KONFLIK

Manusia hidup didunia pasti mengalami suka duka, pahit manis kehidupan… salah satu hal yang membuat hidup terasa pahit atau tidak nyaman mungkin karena kita memiliki konflik dengan diri kita sendiri ataupun dengan orang-orang sekitar kita.

Tidak akan pernah ada manusia yang hidupnya datar-datar saja, tanpa memiliki masalah, kita pasti pernah atau akan menghadapi konflik dalam hidup kita.

Agar lebih jelas, dibawah ini akan kita jelaskan apa itu konflik, factor penyebab konflik, jenis-jenis konflik dan akibat dari konflik itu sendiri.

Definisi Konflik

Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.

Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.

Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.

Ada tiga teori konflik yang menonjol dalam ilmu sosial. Pertama adalah teori konflik C. Gerrtz, yaitu tentang primodialisme, kedua adalah teori konflik Karl. Marx, yaitu tentang pertentangan kelas, dan ketiga adalah teori konflik James Scott, yaitu tentang Patron Klien.

Faktor penyebab konflik

§ Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.

§ Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.

§ Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.

§ Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.

Jenis-jenis konflik

Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 4 macam :

§ konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role))

§ konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank).

§ konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).

§ konflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara)

§ konflik antar atau tidak antar agama

§ konflik antar politik.

Akibat konflik

Hasil dari sebuah konflik adalah sebagai berikut :

§ meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (ingroup) yang mengalami konflik dengan kelompok lain.

§ keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai.

§ perubahan kepribadian pada individu, misalnya timbulnya rasa dendam, benci, saling curiga dll.

§ kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa manusia.

§ dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam konflik.

§ Pengertian yang tinggi untuk hasil kedua belah pihak akan menghasilkan percobaan untuk mencari jalan keluar yang terbaik.

§ Pengertian yang tinggi untuk hasil kita sendiri hanya akan menghasilkan percobaan untuk "memenangkan" konflik.

§ Pengertian yang tinggi untuk hasil pihak lain hanya akan menghasilkan percobaan yang memberikan "kemenangan" konflik bagi pihak tersebut.

§ Tiada pengertian untuk kedua belah pihak akan menghasilkan percobaan untuk menghindari konflik.

Contoh Konflik

Adapun salah satu contoh konflik yang seri kita temui adalah konflik antar individu. Yaitu konflik antar saudara kandung, terjadi ketika dua anak atau lebih yang memiliki hubungan saudara dalam waktu bersamaan terlibat perilaku oposisional, yang secara perilaku ditandai oleh tindakan-tindakan seperti pertengkaran, perkelahian, penentangan, perlawanan, penolakan, keberatan, dan protes. Konflik antar saudara kandung juga mencakup perbedaan pendapat tentang pemakaian sumber daya keluarga seperti mainan, televisi, telepon, sampai masalah pacar. Contoh diatas merupakan satu contoh konflik sederhana, tapi apabila kita amati banyak sekali konflik yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai manusia biasa.

Strategi pemecahan dari konflik diatas adalah sebuah komonikasi yang baik dari kedua saudara tersebut, dan sikap saling menghargai dan keterbukaan yang harus terjalin dari tiap individu, karena setiap individu memiliki watak, latar belakang dan tujuan yang berbeda.